Pasir putih, matahari, laut biru, terumbu karang, indahnya ikan yang berenang di kejernihan air, hati siapa yang tidak akan terpikat. Tidak ada suasana tergesa-gesa di sini, semua serba santai menikmati indahnya hidup dan alam ini. Putih, kuning, sawomatang, hitam, sipit, belo, saling menyapa, tak ada batas antara mereka begitu damai rasa persaudaraan yang ada. Merasakan bewisata di Gili Trawangan ini serasa memang bukan di Indonesia, karena mungkin akan lebih banyak orang asing kita temui disini daripada orang Indonesia sendiri. Ya, inilah desa dunia kedua setelah Bali, Gili Trawangan memang hanya sebuah pulau kecil yang terdiri dari satu dusun namun bahasa yang digunakan disini meliputi bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Spanyol, Jepang, bahkan kadang juga terdengar bahasa Lebanon. Kebanyakan mereka adalah wisatawan muda. Swimming, snorkeling, sunbathing dan diving merupakan kegiatan yang paling banyak ditemukan di hamparan pulau kecil ini. Inilah surga kecil yang dapat kita kunjungi di sebelah utara pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gili Trawangan, merupakan pulau paling ujung dari gugusan tiga pulau yang sejajar, yang terletak di Lombok utara, yaitu Gili Air, dan Gili Meno. Ketiganya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Dari ketiga pulau ini, Gili yang dalam bahasa setempat berarti pulau kecil, merupakan pulau yang paling besar dan pesat perkembangannya, terutama dalam bidang pariwisata, namun juga sektor lain yang ditemui disini yaitu bidang pendidikan dengan adanya SD Terpadu no.1 Lobar, yang merupakan SD dan SMP Terpadu yang didirikan sejak 1984. Muridnya ternyata juga dari kedua Gili yang lain. Tidak ada bangungan perkantoran lain selain kantor pelabuhan, sekolah tadi dan kantor PLN (yang juga merupakan pembangkit listrik menggunakan tenaga diesel). Karena keterbatasan daya, listrik disini belum dapat menyala selama 24 jam. Masyarakat, terutama yang mempunyai penginapan, biasanya sudah mempunyai genset sendiri untuk mencukupi kebutuhan tamunya akan listrik. PLN sendiri sudah merencakanan untuk menggunakan listrik tenaga surya untuk mencukupi kebutuhan listrik di pulau-pulau kecil di bagian timur Indonesia ini.
Keindahan dan ketenangan pulau ini semakin nyata terasa karena kita tidak akan mendengar raungan mesin selain mesin motor tempel di perahu-perahu yang datang dan pergi di pulau ini. Raungan itupun akan kalah dengan suara deburan ombak. Di pulau ini memang kendaraan bermotor tidak diijinkan untuk masuk. Kita bisa mengelilingi pulau dengan berjalan kaki, bersepeda yang dapat kita sewa dengan harga 15ribu/jam atau 50ribu/harian, atau juga dengan naik cidomo. Sekali carter untuk berkeliling pulau rata-rata sewanya 100ribu. Bagi yang ingin bergaya bak koboi, juga tersedia persewaan kuda, namun untuk yang ketiga ini memang jarang terlihat. Pulau ini memang kecil, dengan jarak terjauh antara garis pantai hanya 3km. untuk berkeliling dengan cidomo hanya dibutuhkan waktu sekitar 45menit, menyusuri garis pantainya. Luasnya hanya sekitar 338hektar.
Untuk berenang… silahkan lakukan sepuasnya, karena garis pantai di ketiga gili ini begitu landai dengan ombak yang sangat bersahabat. Begitu anda sampai di Gili ini, pasti akan segera terhenyak dengan warna airnya yang begitu jernih kebiruan dan bersih, dengan hamparan pasir putih dibawahnya, sungguh menggoda untuk segera terjun ke air dan berenang. Sekitar 30-50meter ketengah, hamparan koral taman laut juga terhampar begitu jelas terlihat dalam beningnya air laut yang tertembus sinar mentari sampai dasarnya (sekitar 10m). Konon di tempat ini merupakan rumah bagi tumbuhnya koral biru, koral yang hanya ditemui di lautan Karibia, selain di sini. Silahkan berenang sepuasnya disini dan gratis, begitupun untuk snorkeling, kecuali untuk menyewa peralatan yang akan digunakan. Untuk snorkeling sendiri, sewa fin dan google rata-rata dikenakan 15-30ribu rupiah seharian. Untuk life jacket sekitar 20ribuan. Bagi yang menginginkan penyelaman, banyak terdapat operator selam di Gili Trawangan yang bertaraf internasional. Kebanyakan pengguna layanan diving ini memang turis mancanegara. Banyak paket ditawarkan pengelola wisata di ketiga gili ini baik untuk diving maupun snorkeling, bahkan sampai trekking ke gunung Rinjani di Lombok.
Jika anda ingin dikerubuti ikan-ikan yang cantik dan berwarna-warni saatdiving atau snorkeling, bawalah remahan roti yang dimasukkan botol plastik bekas minuman mineral. Roti ini akan menarik minat ikan-ikan hias yang akan berenang mendekat dan mengerubuti anda. Kesenangan terbesar saat snorkeling ataudiving disini adalah saat anda bertemu dengan penguasa perairan The Gillis ini, yaitu penyu besar yang mungkin lebih besar dari anda. Para pemandu biasanya akan mencarikan mereka, dan mengatakan, keberuntungan kalau anda bisa berenang bersama dengan mereka. Orang daerah sini percaya bahwa dahulu kala, nenek moyang mereka yang orang bugis, terdampar disini dan diselamatkan kura-kura/penyu kala kapalnya pecah, oleh karena itu mereka pantang makan telur atau menyakiti kura-kura. Trawangan sendiri kalau tidak salah berasal dari kata Terangan yang berarti pendaratan kura-kura. Mayoritas penghuni ketiga pulau ini memang berasal dari nelayan Bugis dan Bajau dari Sulawesi, sisanya adalah suku Sasak.
Bagi penggemar fotografi, banyak sekali poin yang bagus untuk berburu ribuan gambar. Di sisi barat, banyak dijumpai hamparan pantai yang sepi (sebenarnya Gili Trawangan ini memang semuanya pantai yang melingkar), dengan pasir putihnya yang bersih dan pepohonan yang menyentuh laut.
Pemandangan akan lebih indahlagi dengan bebatuan pecahan karang dan cangkang yang berserakan menambah indahnya pasir putih dengan latar belakang laut dan langit biru. Jika menginginkan foto session, tak akan banyak terganggu oleh lalu-lalangnya orang. Saat paling bagus adalah sunset dan sunrise yang keduanya dapat kita nikmati dari dermaga utama Gili Trawangan ini. Dari titik yang sama pun kita bisa menikmati suasana baik sunset maupun sunrise di Gili Trawangan. Jika anda menginginkan foto bawah laut, di Gili Trawangan ini banyak juga disewakan kamera dan video bawah air, namun alangkah lebih puasnya jika anda sudah mempersiapkan dan membawa sendiri peralatan tersebut dari rumah, semisalchasing anti air untuk pemotretan bawah air. Niscaya bisa seharian anda bercengkerama dengan kamera anda.
Berapa sih biaya untuk menikmati surga ini?
Untuk tinggal menginap disini, anda dapat mencari penginapan dari homestay sampai kelas hotel berbintang di pulau kecil ini. Dari harga yang puluhan ribu sampai dengan jutaan untuk semalamnya. Belum tentu penginapan yang dekat pantai lebih mahal daripada yang harus masuk agak kedalam. Bersabarlah dan lebih jeli saja memilih penginapan tersebut.
Penginapan paling murah yang saya temui adalah sekitar 50rb untuk backpacker.Check out time disini rata-rata pukul 10:30.
Jika anda memang menginginkan menikmati suasana malam yang tenang dan nyaman, carilah penginapan yang agak kedalam atau disisi barat dan utara pulau ini. Pusat keramaian di Gili Trawangan memang ada di bagian timur dan selatannya, termasuk suasana pesta keramaian malam. Yang unik dari pesta malam di Gili Trawangan ini adalah bahwa pesta setiap malam yang tempatnya dirotasi silih berganti di antara kafe dan pub yang ada di Gili Trawangan ini. Dan ini juga diatur oleh aturan lokal setempat, dimaksudkan supaya pesta terpusat di satu tempat saja, terdapat giliran waktu bagi mereka, sehingga tiap hari pasti akan berbeda café mana yang akan mengadakan beach party. Tiap malam pasti ada saja beach party, sehingga Gili Trawangan ini juga dikenal dengan sebutan Party Island.
Untuk makanan memang kita akan lebih banyak disuguhi dengan menu makanan orang bule, namun banyak juga ditemui makanan untuk selera perut lokal. Harga makanan mulai dari 15rb rupiah bisa kita dapatkan disini. Fried rice atau nasi campur ala bali merupakan menu kegemaran kami. Ada satu lapangan kecil di dekat dermaga, yang kalau malam hari dijadikan food court.
Anda bisa memilih menu makanan yang sesuai selera disini, selain di kafe dan rumah makan lain yang memang sudah menetap. Kalau siang lapangan ini merupakan pusat cendera mata.
Banyak jalur dapat kita tempuh untuk sampai ke surga kecil ini. Dari bali kita bisa langsung menuju Gili Trawangan menggunakan kapal cepat melaui pelabuhan Padang bai, namun dengan harga tiket yang setara dengan tiket pesawat, hanya dibutuhkan waktu sekitar 4 jam, sama dengan waktu tempuh kapal ferry dari Padang Bai ke pelabuhan Lembar di Lombok bagian selatan. Cara lain adalah menyeberang dari pulau Lombok.
Ada tiga tempat penyeberangan di Lombok menuju ketiga gili. Pelabuhan dengan perahu regular dari adalah bangsal dengan tiket 10ribu untuk ke Gili Trawangan, 9ribu untuk ke Gili Meno dan 8 Ribu untuk ke GIli Air, serta 150ribu untuk charter. Waktu penyeberangan disini dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Lebih baik menyeberang pagi hari karena tidak akan menunggu lama untuk menunggu penuhnya perahu. Penyeberangan yang lain adalah melalui Senggigi dan sebelum Bangsal dengan kapal cepat. Pilihan jalur yang akan dilalui sebaiknya disesuaikan dengan waktu dan dana yang ada. Dengan waktu yang terbatas, kita bisa langsung mendarat di bandara Selaparang, Lombok baik penerbangan dari Bali maupun pulau lain, dan mencarter taksi ke pelabuhan bangsal seharga kurang lebih 100rb, atau langsung menyeberang dari Padang Bai di bali.
Namun jika waktu luang yang anda miliki banyak, dan kemungkinan dana yang terbatas, alangkah lebih nikmatnya jika kita menyusuri pantai barat Lombok dahulu setelah menyeberang ke pelabuhan Lembar dari Padang Bai. Jalanan menyusuri pantai barat Lombok ini sangatlah indah untuk dinikmati baik pemandangannya, maupun kontur jalannya. Titik paling banyak dinikmati pengunjung adalah puncak malimbu.
Dari sini ketiga Gili sudah mulai Nampak, demikian juga pantai Malimbu yang ada dibawahnya begitu indah terlihat dari atas. Sebelumnya juga keindahan pantai Senggigi akan dapat dilihat dari jalur ini. Paduan antara keindahan perkebunan, gunung dan pantai sangat mempesona kala kita bisa menikmati jalur barat untuk menuju Lombok Utara ini.
Nah, jika di negeri sendiri terdapat surga ini, mengapa kita harus gengsi untuk berwisata didalam negeri ketimbang berwisata keluar negeri? Mari luangkan waktu untuk mengunjungi party island ini dan menggunakan dana kita untuk turut membangun perekonomian didalam negeri ini. Jangan sampai surga ini dikuasai oleh para investor asing.
ConversionConversion EmoticonEmoticon